Buka Puncak HPN, Presiden Minta Pers jadi Wasit Adil dalam Pemilu

PROBOLINGGOTIMES, SURABAYA – Presiden RI Joko Widodo membuka puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya, Sabtu (9/2). Bertempat di Grand City Convex dia didampingi oleh Gubernur Jatim Soekarwo.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengatakan, perkembangan media sosial (medsos) melompat sangat tinggi. Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 143,26 juta jiwa. 54,68 persen dari total populasi sebanyak 87,13 persen mengakses media sosial. Menurutnya, yang viral di medsos biasanya jadi rujukan.
Namun, lanjutnya, media konvensional atau media arus utama tetap lebih dipercaya dibanding medsos. Berdasarkan laporan dari Edelman Trust Barometer, pada tahu 2018 lalu kepercayaan masyarakat terhadap media konvensional sebanyak 63 persen berbanding dengan media sosial sebanyak 40 persen.
"Semakin kesini semakin tidak percaya terhadap medsos. Saya bergembira terhadap situasi ini. Selamat insan pers dan media arus utama atas kepercayaan masyarakat ini," katanya.
Presiden mengatakan, era digital yang diikuti perkembangan masif medsos membuat setiap orang bisa menjadi wartawan atau pemimpin redaksi (pemred). Kadang kondisi tersebut menciptakan sebuah kegaduhan atau ketakutan dan pesimisme.
Salah satunya ketika pemerintah menyampaikan satu informasi yang berisi kabar baik dan fakta. Tetapi, yang muncul di ruang publik hal tersebut disimpulkan sebagai satu pencitraan semata.
"Ketika pemerintah menyampaikan well infomation society jangan diartikan sebagai kampanye atau pencitraan, tetapi itu untuk membangun masyarakat yang sadar akan informasi," terangnya.
Di tengah situasi ini, media arus utama sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi, menyajikan informasi yang terverifikasi, menjalankan peran sebagai communication of hope untuk memberikan harapan besar pada bangsa Indonesia.
"Untuk itu saya mengajak pers meneguhkan jati dirinya untuk menjadi sumber informasi yang akurat, mengedukasi masyarakat, tetap melakukan kontrol sosial dan memberikan kritik konstruktif," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menerima penghargaan kemerdekaan pers dari Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo. Penghargaan tersebut diberikan untuk mengapresiasi pejabat tertinggi di negeri ini yang dinilai tidak pernah mencederai kemerdekaan pers yang sehat dan positif serta memberikan masa depan yang baik.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo mengajak seluruh elemen pers untuk kembali meneguhkan kode etik jurnalistik dalam landasan moral. Hal ini penting agar pers melakukan pengawasan dan selalu mengacu dalam kepentingan publik.
"Setiap wartawan Indonesia wajib independen sesuai hati nurani, akurat, dapat dipercaya dan benar-benar obyektif. Pers Indonesia harus mampu menjadi wasit yang adil dalam Pemilu 2019 yang akan berlangsung dalam dua bulan ke depan," katanya.
Dalam acara ini turut dilakukan penandatanganan MoU diantaranya tentang pengembangan tol laut dan pengembangan kapasitas wartawan.
Turut hadir pada acara tersebut tampak Ibu Negara Iriana Jokowi, pimpinan lembaga negara, dubes negara sahabat, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur se-Indonesia, pimpinan media serta insan pers dari seluruh Indonesia.
-
Kemendikbud Larang Tes Masuk Sekolah Dasar
Masih banyaknya sekolah yang menerapkan kebijakan melakukan tes masuk bagi calon siswa sekolah dasar (SD) kelas 1 mendapat reaksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.
-
Tak Ditemui Manajemen, Puluhan Pengunjuk Rasa Difasilitasi Polresta Probolinggo
Polres Probolinggo Kota mengamankan puluhan pengunjuk rasa berikut kendaraan pengangkut sound, Senin (20/2) siang sekitar pukul 15.00 WIB.
-
Relokasi Parkir di Kota Probolinggo Justru Diprotes Pemilik Usaha Toko
Relokasi atau pengalihan tempat parkir roda dua dan empat di Jalan Raya panglima Sudirman, Kota Probolinggo, depan Pasar Baru sisi utara jalan, disayangkan sejumlah pemilik toko.
-
Suami Diamankan Satpol PP, Istri Malah Mengadu ke Polresta Probolinggo
Endriana Rahmah Desi (29) malaporkan suaminya yang berinisal KW ke Polres Probolinggo Kota.
-
Gubernur Khofifah Minta Panduan KPK, Petakan Daerah Rawan Korupsi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak berkomitmen mewujudkan good and clean governance di pemerintahannya.
-
Ada Apa dengan Renja? Barenlitbang Kota Malang Mulai Rumuskan Program 2020
Original soundtrack (Ost) film populer Ada Apa dengan Cinta membuka sesi paparan rancangan program-program Badan Perencanaan.
-
Meresahkan Warga, TPS Disulam Menjadi Taman Kota
Pemkot akan menyulap lahan sekitar Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Kedopok, Kota Probolinggo, menjadi taman kota.
-
12 Ribu Warga Kota Probolinggo Belum Punya KTP Elektronik
Dipastikan, pada pemilu 17 April nanti, ada 12 ribu warga Kota Probolinggo yang tidak nyoblos.
-
Dapat Kabar Ada Pasien DBD Tak Tertangani, Wali Kota Probolinggo Mendadak Sidak ke RSUD dr Mohamad Saleh
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dibikin kalang kabut setelah mendapat informasi kalau ada pasien Demam Berdarah (DBD) yang sudah 4 hari tidak ditangani.
-
Keluarkan Kemaluan, Orang Gila di Probolinggo Ditangkap Satpol PP
Tak hanya warga waras, orang gilapun diamankan Saptol PP Kota Probolinggo.
-
Pemkot Probolinggo Seriusi Pemberantasan Judi
Pembongkaran arena judi sabung ayam di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, beberapa hari lalu yang dilakukan Wali Kota bersama Polres Probolinggo Kota.
-
Polisi Bawa Suami Pembunuh Anak-Istri ke RS Bhayangkara
Perbuatan Nardian yang tega menghabisi nyawa istri dan anak kandungnya sendiri mengundang berbagai pertanyaan, terutama motif pelaku saat melakukan tindakan keji tersebut.
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]probolinggotimes.com | marketing[at]probolinggotimes.com